Belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku. Perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik,
tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman,
dimana perubahan itu harus relative mantap. Pengetahuan, kemampuan dan
kompetensi didapat dari proses belajar.
Menurut Suryabrata (1989), faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua
yaitu:
1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam
diri, yang meliputi faktor-faktor fisiologis dan faktor-faktor psikologis.
2. Faktor-faktor yang berasal dari luar
diri, yang meliputi faktor-faktor sosial dan faktor-faktor non sosial.
Faktor-faktor fisiologis yang
mempengaruhi belajar mencakup dua hal, yaitu:
1. Keadaan tonus jasmani pada umumnya.
Keadaan tonus jasmani berpengaruh pada kesiapan dan
aktivitas belajar. Orang yang keadaan jasmaninya segar akan siap dan aktif
dalam belajarnya, sebaliknya orang yang keadaan jasmaninya lesu dan lelah akan
mengalami kesulitan untuk menyiapkan diri dan melakukan aktivitas belajar.
2. Keadaan
fungsi-fungsi fisiologis tertentu.
Keadaan fungsi-fungsi fisiologis
tertentu, terutama kesehatan panca indera akan mempengaruhi belajar.
Faktor-faktor Psikologis yang
mempengaruhi belajar antara lain mencakup:
1. Minat adanya minat terhadap objek
yang di pelajari akan mendorong orang untuk mempelajari sesuatu dan mencapai
hasil belajar yang maksimal.
2. Motivasi, motivasi belajar seseorang
akan menentukan hasil belajar yang dicapainya.
3. Inteligensi, merupakan modal utama
dalam melakukan aktivitas belajar dan mencapai hasil belajar yang maksimal.
4. Memori, kemampuan merekam, menyimpan
dan mengungkapkan kembali apa yang telah dipelajari akan sangat membantu dalam
proses belajar dan mencapai hasil belajar yang lebih baik.
5. Emosi, emosi yang positif akan sangat
membantu kerja saraf otak untuk “merekatkan” apa yang dipelajari kedalam
memori.
Sementara itu faktor-faktor sosial
yang mempengaruhi belajar meliputi orang tua, guru dan teman-teman atau
orang-orang disekitar lingkungan belajar. Faktor non sosial yang mempengaruhi
belajar merupakan faktor-faktor luar yang bukan faktor manusia yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar, diantaranya keadaan udara, suhu dan
cuaca, waktu, tempat dan alat-alat atau perlengkapan belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar, juga dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu:
1. Faktor-Faktor
Stimulus Belajar
Yang dimaksud dengan stimulus belajar
disini yaitu segala hal diluar individu itu untuk mengadakan reaksi atau
perbuatan belajar. Stimulus dalam hal ini mencakup material, penugasan, serta
suasana lingkungan eksternal yang harus diterima dipelajari oleh pelajar.
Berikut ini hal yang berhubungan dengan factor stimulus belajar : panjangnya
bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat
ringannya tugas dan suasana lingkungan eksternal.
2. Faktor-Faktor
Metode Belajar
Metode
mengajar yang dipakai oleh pengajar samgat mempengaruhi metode yang dipakai
oleh pelajar. Dengan perkataan lain metode yang dipakai pengajar menimbulkan
perbedaan yang berarti bagi proses belajar. Faktor – faktor metode belajar
menyangkut hal berikut : kegiatan berlatih atau praktek, overlearning dan
drill, resitasi selama belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, belajar
dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian, penggunaan modalitas indra,
bimbingan dalam belajar dan kondisi-kondisi insentif.
3. Faktor-Faktor
Individual
Faktor-faktor individual sangat besar
pengaruhnya terhadap belajar seseorang. Faktor-faktor tesrsebut antara lain:
kematangan, faktor usia kronologis, faktor perbedaan jenis kelamin, pengalaman
sebelumnya, kapasitas
mental, kondisi
kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani, motivasi.
Teori-teori tentang belajar
Dalam perkembangannya, peristiwa
belajar dapat ditinjau dari perspektif yang berbeda-beda. Peristiwa belajar
tersebut dibedakan menurut teori belajar, diantaranya teori belajar
behavioristik, teori belajar kognitif dan teori belajar humanistic.
1. Teori
Behavioristik
Teori behavioristik mengemukakan
bahwa manusia akan belajar dan mengalami proses belajar apabila proses
pembelajaran tersebut dikondisikan. Teori belajar behavioristik di kemukakan
oleh E.L. Thordike, Ivan Pavlov dan B.F.Skinner
2. Teori
belajar Kognitif
Ahli-ahli teori belajar kognitif
berpendapat bahwa belajar adalah hasil dari usaha untuk dapat mengerti dunia.
Caranya kita berfikir tentang situasi, sama baiknya kita berfikir tentang
kepercayaan, harapan dan perasaan yang akan mempengaruhi bagaimana dan apa yang
kita pelajari. Teori belajar kognitif di kemukakan oleh Jean Piaget, Jerome
Bruner, David Ausubel dan Robert Gagne.
3. Teori
belajar Humanistic
Ahli-ahli teori belajar humanistic
berpendapat bahwa belajar dipengaruhi oleh bagaimana para peserta didik
berfikir dan bertindak, teori tersebut juga dipengaruhi dan diarahkan oleh arti
pribadi dan perasaan-perasaan mereka ambil dari pengalaman belajar mereka.
Teori belajar humanistic di kemukakan oleh Maslow dan Rogers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar