Minggu, 16 Oktober 2011

Belajar


Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku. Perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman, dimana perubahan itu harus relative mantap. Pengetahuan, kemampuan dan kompetensi didapat dari proses belajar.

Menurut Suryabrata (1989), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
1.  Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri, yang meliputi faktor-faktor fisiologis dan faktor-faktor psikologis.
2.  Faktor-faktor yang berasal dari luar diri, yang meliputi faktor-faktor sosial dan faktor-faktor non sosial.

Faktor-faktor fisiologis yang mempengaruhi belajar mencakup dua hal, yaitu:
1.   Keadaan tonus jasmani pada umumnya.
Keadaan tonus jasmani berpengaruh pada kesiapan dan aktivitas belajar. Orang yang keadaan jasmaninya segar akan siap dan aktif dalam belajarnya, sebaliknya orang yang keadaan jasmaninya lesu dan lelah akan mengalami kesulitan untuk menyiapkan diri dan melakukan aktivitas belajar.
2.   Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu.
Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu, terutama kesehatan panca indera akan mempengaruhi belajar.

Faktor-faktor Psikologis yang mempengaruhi belajar antara lain mencakup:
1.  Minat adanya minat terhadap objek yang di pelajari akan mendorong orang untuk mempelajari sesuatu dan mencapai hasil belajar yang maksimal.
2.   Motivasi, motivasi belajar seseorang akan menentukan hasil belajar yang dicapainya.
3.  Inteligensi, merupakan modal utama dalam melakukan aktivitas belajar dan mencapai hasil belajar yang maksimal.
4.  Memori, kemampuan merekam, menyimpan dan mengungkapkan kembali apa yang telah dipelajari akan sangat membantu dalam proses belajar dan mencapai hasil belajar yang lebih baik.
5.  Emosi, emosi yang positif akan sangat membantu kerja saraf otak untuk “merekatkan” apa yang dipelajari kedalam memori.

Sementara itu faktor-faktor sosial yang mempengaruhi belajar meliputi orang tua, guru dan teman-teman atau orang-orang disekitar lingkungan belajar. Faktor non sosial yang mempengaruhi belajar merupakan faktor-faktor luar yang bukan faktor manusia yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, diantaranya keadaan udara, suhu dan cuaca, waktu, tempat dan alat-alat atau perlengkapan belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, juga dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu:
1.   Faktor-Faktor Stimulus Belajar
Yang dimaksud dengan stimulus belajar disini yaitu segala hal diluar individu itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Stimulus dalam hal ini mencakup material, penugasan, serta suasana lingkungan eksternal yang harus diterima dipelajari oleh pelajar. Berikut ini hal yang berhubungan dengan factor stimulus belajar : panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas dan suasana lingkungan eksternal.
2.   Faktor-Faktor Metode Belajar
Metode mengajar yang dipakai oleh pengajar samgat mempengaruhi metode yang dipakai oleh pelajar. Dengan perkataan lain metode yang dipakai pengajar menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses belajar. Faktor – faktor metode belajar menyangkut hal berikut : kegiatan berlatih atau praktek, overlearning dan drill, resitasi selama belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian, penggunaan modalitas indra, bimbingan dalam belajar dan kondisi-kondisi insentif.
3.   Faktor-Faktor Individual
Faktor-faktor individual sangat besar pengaruhnya terhadap belajar seseorang. Faktor-faktor tesrsebut antara lain: kematangan, faktor usia kronologis, faktor perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani, motivasi.

Teori-teori tentang belajar
Dalam perkembangannya, peristiwa belajar dapat ditinjau dari perspektif yang berbeda-beda. Peristiwa belajar tersebut dibedakan menurut teori belajar, diantaranya teori belajar behavioristik, teori belajar kognitif dan teori belajar humanistic. 

1.   Teori Behavioristik
Teori behavioristik mengemukakan bahwa manusia akan belajar dan mengalami proses belajar apabila proses pembelajaran tersebut dikondisikan. Teori belajar behavioristik di kemukakan oleh E.L. Thordike, Ivan Pavlov dan B.F.Skinner 

2.   Teori belajar Kognitif
Ahli-ahli teori belajar kognitif berpendapat bahwa belajar adalah hasil dari usaha untuk dapat mengerti dunia. Caranya kita berfikir tentang situasi, sama baiknya kita berfikir tentang kepercayaan, harapan dan perasaan yang akan mempengaruhi bagaimana dan apa yang kita pelajari. Teori belajar kognitif di kemukakan oleh Jean Piaget, Jerome Bruner, David Ausubel dan Robert Gagne. 

3.   Teori belajar Humanistic
Ahli-ahli teori belajar humanistic berpendapat bahwa belajar dipengaruhi oleh bagaimana para peserta didik berfikir dan bertindak, teori tersebut juga dipengaruhi dan diarahkan oleh arti pribadi dan perasaan-perasaan mereka ambil dari pengalaman belajar mereka. Teori belajar humanistic di kemukakan oleh Maslow dan Rogers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar