Perkembangan adalah perubahan yang
bersifat kualitatif baik pada aspek fisik maupun psikis sebagai pengaruh dari
proses pertumbuhan dan belajar. Perkembangan individu berlangsung sepanjang
hayat, dimulai sejak masa pertemuan sel ayah dengan ibu dan berakhir pada saat
kematiannya. Perkembangan individu ini dinamis, perubahannya kadang-kadang
lambat tetapi bisa juga cepat. Perkembangan tiap individu juga tidak selalu
sama, individu yang satu berbeda dengan individu yang lainnya.
Beberapa
kecendrungan yang merupakan prinsip perkembangan, antara lain:
1. Perkembangan berlangsung seumur hidup
dan meliputi seluruh aspek.
2. Setiap individu memiliki kecepatan
dan kualitas perkembangan yang berbeda.
3. Perkembangan secara relative
beraturan dan mengikuti pola-pola tertentu.
4. Perkembangan berlangsung secara
berangsur-angsur sedikit demi sedikit.
5. Secara normal perkembangan individu
mengikuti seluruh Fase, tetapi karena factor-faktor khusus, fase tertentu dilewati dengan cepat
atau sangat lambat.
6. Pada saat-saat tertentu dan dalam
bidang-bidang tertentu perkembangan pria berbeda dengan wanita.
Proses Perkembangan
Menurut Santrock (2007) ada tiga
proses yang dilibatkan dalam perkembangan, yaitu proses biologis, kognitif, dan
sosial-emosi. Proses biologis adalah perubahan yang terjadi pada tubuh.
Misalnya bayi belajar menggengam. Proses kognitif adalah perubahan dalam
pikiran, inteligensi, dan bahasa. Misalnya perkembangan cara berbicara dan
perkembangan kecerdasan seorang anak. Proses sosial-emosi adalah perubahan
dalam hubungan dengan orang lain, perubahan emosi dan perubahan dalam
kepribadian. Misalnya perkembangan seorang anak kecil dalam hubungan
pertemanan.
Tahap-Tahap
Perkembangan
Dalam Life Span Perspective, kehidupan manusia
terbagi dalam tiga masa yaitu: masa prenatal, masa perinatal dan masa post
natal. Berdasarkan sifat perkembangan yang terjadi, masa post natal terbagi
menjadi: masa progressif (0-25 th), masa statis (25-50 th) dan masa regressif
(50 th keatas) Sementara itu Hurlock (1998) menyatakan bahwa tahap-tahap
perkembangan manusia dibagi menjadi: masa orok, masa bayi, masa awal
kanak-kanak, masa akhir kanak-kanak, masa puber, masa remaja, masa dewasa, masa
usia pertengahan dan masa usia lanjut.
Selanjutnya, Santrock
(2007) juga menyatkan bahwa tahap-tahap perkembangan dibagi menjadi: periode
kelahiran (mulai konsepsi hingga kelahiran) masa bayi (dari lahir hingga 18-24
bln), masa kanak-kanak awal (2-5/6 th), masa kanak-kanak akhir (6-11 th) dan
masa remaja (10-12 th s.d 18-22 th). Sedangkan Aristoteles membagi masa
perkembangan ini dibagi tiga tahap, yaitu: masa kanak-kanak (0-7 th), masa anak
(7-14 th), masa remaja (14-21 th) setelah itu adalah masa dewasa. Dan akhirnya Donald
B.Helms dan Jeffrey S.Turner memberikan urutan lengkap dari perkembangan
individu, yaitu: masa pranatal (sebelumlahir dari masa konsepsi sampai lahir),
masa bayi (0-2 th), masa kanak-kanak (2-3/4 th), masa anak kecil (3/4-5/6 th),
masa anak (6-12 th), masa remaja (12-19 th), masa dewasa muda (19-30 th), masa
dewasa (30-65 th) dan masa usia lanjut (65 th keatas).
Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan
Sampai awal abad 20,
para ahli masih percaya bahwa lingkungan merupakan satu-satunya factor yang
mempengaruhi perkembangan. Saat ini para ahli percaya bahwa perkembangan
dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan. Pada saat lahir seorang bayi telah
membawa semua jenis keterampilan mental dan predisposisi sebagai potensi awal
yang sangat dibutuhkan bagi perkembangan selanjutnya.
a. Hereditas
Hereditas adalah pewarisan atau
pemindahan biologis karakteristik individu dari pihak orang tuanya. Faktor
hereditas meliputi: sifat-sifat kejasmanian, temperamen dan bakat.
b. Lingkungan
Lingkungan adalah segala materiil dan
stimuli dalam dan diluar diri individu. Lingkungan fisiologis, lingkungan psikologis
dan lingkungan sosio-kultural. Lingkungan fisiologis adalah segala kondisi dan
materiil didalam dan diluar tubuh. Lingkungan psikologis adalah stimulasi yang
diterima individu sejak masa dalam kandungan hingga meninggal. Lingkungan
sosio-kultural adalah segala stimulasi interaksi dan kondisi eksternal dalam
hubungannya dengan perlakuan atau karya orang lain. Sementara itu, faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan anak pada saat dalam lingkungan prenatal adalah
gizi, obat-obatan, usia ibu, radiasi, infeksi dan gangguan fungsi plasenta.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak pada saat berada di
lingkungan post natal adalah gizi, kesehatan/penyakit, keadaan social ekonomi,
suhu/musim, pendidikan dan lain-lain.
Pengaruh Hereditas dan Lingkungan
Hereditas dan lingkungan bekarja
bersama-sama atau berkolaborasi untuk menghasilkan perkembangan individu.
Seberapa besar pengaruh hereditas dan lingkungan pada setiap aspek perkembangan
berbeda-beda. Para ahli berpendapat bahwa hereditas lebih banyak mempengaruhi
inteligensi dibandingkan dengan lingkungan. Sifat-sifat emosional seperti
perasaan takut, kemauan dan tempramen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan
dibandingkan dengan hereditas. Jalan perkembangan manusia sedikit banyak ditentukan
oleh pembawaan (hereditas) yang turun menurun yang oleh aktivitas dan pemilihan
atau penentuan manusia sendiri yang dilakukan dengan bebas dibawa pengaruh
factor-faktor lingkungan yang tertentu berkembang menjadi sifat-sifat.
Seorang anak dapat berkata-kata
karena ia mempunyai pembawaan (hereditas) untuk berkata kata, kemudian
dilatih/diajar berkata- kata (faktor lingkungan). Jika salah satu factor itu
tidak ada tidaklah mungkin kepandaian berkata-katanya dapat berkembang.
Disamping pembawaan (hereditas) untuk berkata-kata, kita dapat mengatakan pula
tentang pembawaan (hereditas) ilmu pasti, pembawaan untuk bahasa, untuk
mengambar dan lain-lain. Tiap-tiap sifat dan ciri-ciri manusia dalam
perkembangannya dan yang lebih ditentukan oleh lingkungannya dan ada pula yang
lebih ditentukan oleh pembawaannya (hereditas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar